1 MELAFALKAN KATA DENGAN ARTIKULASI YANG TEPAT PELAJARAN BAHASA INDONESIA Oleh: AMIN EKO WULANDARI SMKN 1 2. A. ARTIKULASI BUNYI (FONEM) 1. VOKAL Huruf hidup (vokal) dalam Bahasa Indonesia yaitu a/e/E/i/o/dan u/. Keenam 3. 2. DIFTONG Diftong adalah gabungan dua vokal yang 1. Mengucapkan kata dengan suara yang jelas dan tekanan pada suku kata serta artikulasi yang tepat atau lazim Ketersampaian informasi yang disampaikan oleh penutur ditentukan oleh kejelasan dalam melafalkan kata. Pelafalan berkenaan dengan kejelasan dalam mengucapkan kata dan kalimat. Salah tafsir terjadi bisa jadi karena adanya pelafalan kata yang tidak jelas. Dalam bahasa Indonesia, sepintas banyak kosakata yang mi rip, bahkan sama dalam pelafalannya. Oleh karena itu, keteram p ilan mengartikulasikan kata-kata menjadi sangat penting dikuasai penutur atau pengguna bahasa. Pengucapan kata hendaknya jelas, khusus- nya pelafalan fonem-fonem tertentu. Jika pelafalan kata tidak jelas, akan memberi keraguan sehingga penyimak harus berpikir dalam menafsirkan arti kata yang diucapkan pembicara. Sekarang, cermatilah teks percakapan melalui telepon berikut. Ruli Hallo, selamat pagi, Bu. Ibu Nisa Selamat, pagi. Dengan siapa saya bicara? Ruli Saya, Ruli, Bu. Ibu Nisa Oh, Ruli. Apa kabar, Rul? Ruli Baek, Bu. Kalo, Diki ada, Bu. Ibu Nisa Diki sekarang tinggal di Sukabumi Ruli Di Sukabumi? Jadi apaan, Bu? Ibu Nisa Diki bekerja sebagai wartawan di sana. Kalau nak, Ruli bekerja, di mana? Ruli Ah, rahasialah, Bu. Malu saya mengucapkannya. Ibu Nisa Ya, jangan malu atuh, Rul. Bekerja itu, di mana pun baik dan terpuji. Asalkan jalannya benar. Ruli Betul juga ya, Bu. Saya bekerja di Jakarta, Bu. Sebagai penerjemah. Ibu Nisa Nah, itu kan sama pekerjaan mulia. Ruli He... He... Terima kasih, Bu. Sudah dulu, ya Bu. Sampai- kan salam saya untuk Diki. Selamat pagi, Bu. Ibu Nisa Nanti Ibu sampaikan. Selamat pagi. Dalam teks percakapan melalui telepon tersebut, terdapat beberapa pelafalan kata yang kurang tepat. Pelafalan kata yang tidak jelas atau salah tidak tepat, dapat berpengaruh terhadap hal-hal berikut ini. a. Kata menjadi berbeda makna Contohnya, pelafalan kata folio dengan polio, syah de ngan sah, masa dengan massa. Cermatilah penerapannya pada kalimat berikut ini. Tujuan Belajar Anda akan belajar melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat. Anda diharapkan mampu mengucapkan kata dengan suara yang jelas dan tekanan pada suku kata serta artikulasi yang tepat. Anda juga diharapkan mampu melafalkan bahasa baku, termasuk lafal bahasa daerah yang dibedakan berdasarkan konsep lafal buku bahasa Indonesia. 1 Tugasnya ditulis pada kertas folio. folio = ukuran kertas 2 Anak itu terkena racun polio. polio = radang zat kelabu sumsum tulang belakang 3 Tendangan Beckham telah sah menjadi gol. sah = berlaku atau diakui 4 Ia belum berkeinginan menjadi seorang syah. syah = raja atau baginda 5 Usia remaja merupakan masa yang paling indah dalam hidup. masa = waktu 6 Konser musik itu dihadiri massa yang berjubel. massa = orang banyak b. Kata tidak berbeda makna, tetapi menjadi tidak baku Tanpa disadari, Anda mungkin pernah melafalkan suatu kata yang kurang tepat, tetapi penyimak dapat memahaminya. Pada tataran komunikasi, pelafalan itu telah sesuai karena res- pons yang diharapkan sesuai dengan maksud penutur. Akan tetapi, berdasarkan bahasa baku, pelafalan tersebut belum ten- tu benar, bahkan salah. Pernahkah Anda melafalkan kata aktif, provinsi, februari, silakan, rahasia, ubah, surga, foto, dan negatif? Pelafalan kata-kata tersebut mungkin mengalami perubahan menjadi aktip, propinsi, pebruari, silahkan, rahasiah, rubah, syurga, poto, dan negatip. Karena pengucapan kata-kata tersebut salah, kata-kata tersebut menjadi tidak baku. Lalu, bagaimana cara menentukan kata baku atau tidak baku? Apabila Anda meng- alami keraguan dalam melafalkan sebuah kata, periksalah ketepatan kata-kata tersebut dalam kamus, contohnya Kamus Besar Bahasa Indonesia. Perhatikan kata-kata berikut. Gambar Melafalkan kata yang kurang tepat dalam berkomunikasi, termasuk dalam bertelepon dapat mengakibatkan terjadi- nya perbedaan makna. Sumber 16 April 2008 Kata Pelafalan atau Penulisan Tepat/Benar Tidak Tepat api a-pi ap-i pantai pan-tai pan-ta-i april ap-ril a-pril instrumen in-stru-men ins-tru-men suplemen sup-le-men su-ple-men eksplorasi eks- plo-ra-si ek-splo-ra-si kualitas ku-a-li-tas kua-li-tas hiasan hi-as-an hi-a-san aula au-la a-u-la 2. Melafalkan bahasa Indonesia baku, termasuk lafal bahasa daerah yang dibedakan berdasarkan konsep lafal baku bahasa Indonesia Bahasa Indonesia sangat kaya kosakatanya. Kekayaan kosakata tersebut didukung oleh adanya bahasa daerah yang beragam. Keragaman itu tentu akan berpengaruh terhadap artikulasi atau pelafalan bahasa Indonesia. Pelafalan yang salah tentu akan menimbulkan ketidakbakuan kata yang digunakan untuk berkomunikasi. Perhatikan contoh kata-kata berikut. Bahasa Daerah Pelafalan Bahasa Indonesia Pelafalan rayat ra-yat rakyat rak-yat husus hu-sus khusus khu-sus rahasiah ra-ha-si-ah rahasia ra-ha-si-a masarakat ma-sa-ra-kat masyarakat ma-sya-ra-kat rubah ru-bah ubah u-bah persiden per-si-den presiden pre-si-den sekertaris se-ker-ta-ris sekretaris se-kre-ta-ris mahluk mah-luk makhluk makh-luk aherat a-he-rat akhirat a-khi-rat 1. Bacalah wacana berikut oleh salah seorang teman Anda. Lalu, temukanlah kesalahan dalam melafalkan kata-kata ketika teman Anda membacakan wacana tersebut. Belakangan ini makin banyak saja pergelaran yang bertujuan untuk me ngasah bakat, kreativitas, dan keberanian anak. Mulai dari lomba mewarnai, menyanyi, musik hingga Orangtua Jangan Paksakan Anak Latihan Pemahaman fashion show. Tujuan dari kegiat an tersebut amatlah bagus, agar anak-anak mengetahui bakat dan kemampuannya lewat kompetisi, juga menguji keberanian mereka. Siapa pula yang tidak bangga jika anaknya memiliki bakat dan prestasi gemi- lang tidak hanya di sekolah, tetapi juga di luar sekolah. Karena itu, tak sedikit orang tua yang mengikutkan kursus sang anak, demi prestasi. Meskipun ada kalanya anak malas untuk kursus dan terlibat dalam ke- giatan tersebut. Jika si anak memang mau dengan sen- dirinya mengikuti kegiatan tersebut, tentu tidak menjadi persoalan. Namun, yang justru banyak terjadi bahwa orangtua me- maksakan kehendaknya kepada anak un- tuk ikut ini dan itu. Belum lagi kini banyak sekali event yang digelar hanya untuk 'jualan' piala dan ha diah. Bagi yang memiliki uang cukup, ia bisa membeli juara. Setidaknya hal itu dialami Ny. Evi, warga Sumurbatu, Telukbetung. Ibu muda ini memiliki anak yang punya bakat me- nyanyi dan bermain musik. Saat ada lomba fashion show dari salah satu penyelenggara, sang anak ditawari untuk ikut serta dan ternyata si anak, mau mengikuti lomba tersebut. Saat pengumuman lomba, Bunga tidak mendapatkan juara. Namun, dua hari se- te lah itu, penyelenggara menelepon Ny. Evi dan mengatakan bahwa anaknya men- dapat kan juara dan bisa diambil di sekre- tariat. Tentu saja Ny. Evi harus me nebus juara tersebut dengan membayar. "Jelas saya tidak mau, waktu pe ng - umuman saja disebutkan tidak menang, tiba-tiba setelah lomba selesai, disebutkan dapat juara. Ini artinya penyelenggara itu mau menjual hadiah. Untuk apa mendapat piala dan hadiah jika bukan ka rena benar- benar prestasi anak. Kasihan anak nantinya," ucap Ny. Evi beberapa waktu lalu. Menurut psikolog Woro Pramesti, ke- giatan ekstrakurikuler termasuk lomba fashion bagi anak adalah salah satu kegiatan positif, sepanjang untuk menguji kemam- puan anak dalam berkompetisi secara baik. Kemauan untuk mengikuti lomba pun harus datang dari diri anak, jangan orangtua yang terlalu berambisi. "Jika memang anak itu minat, silakan dukung dia. Hal ini karena ini kesempatan bagi anak untuk mengetahui bagaimana kompetisi itu. Juga mempersiapkan anak agar siap dengan kehidupan masa depan- nya, yang akan ba nyak sekali menemukan persaingan," papar Woro. Akan tetapi, orangtua pun harus men- didik anak agar siap dengan konsekuensi dari mengikuti perlombaan, yaitu kekalah- an. "Jika kalah, anak harus belajar menerima kekalahan, jangan menangis. Demikian juga orangtua, jangan malah memarahi. Jadi, tim- bul rasa takut anak apabila mengecewakan orangtua." Psikolog ini juga mengingatkan orang - tua, yang kemungkinan memaksakan agar anaknya menjadi juara dengan jalan menyuap atau membeli. Menurut dia, itu tindakan tidak mendidik, membiasakan anak menganggap semua hanya formalitas. "Kelak ketika de- wasa, anak pun menganggap segalanya jika ada uang bisa diatur. Jelas ini merusak moral bangsa," terangnya. Menurut Woro, untuk mengikuti se- buah kom petisi apa pun, anak jangan dipaksa, karena berakibat fatal pada anak. Sebaiknya dalam mendidik anak, usahakan mengalir saja, sesuai dengan keinginan anak. "Anak itu mempunyai kepribadian yang berbeda. Ada yang pendiam dan ada yang terlihat lincah. Tetapi yakinlah, mereka mempunyai kelebihan dalam suatu bidang. Misalnya, anak pendiam jangan dianggap ia pasif dan tidak bisa apa-apa. Perlu disadari, ada banyak bakat yang tidak membutuhkan gerak lincah, siapa tahu anak pendiam itu lebih suka menulis," urai Woro. Peran orangtua adalah mengarahkan dan mendorong anak agar bisa menggali potensinya, sesuai minat dan bakat. Sumber 16 April 2008 No. Nama Siswa Kata Pelafalan Seharusnya Keterangan 2. Tuliskanlah penilaian Anda itu dengan menggunakan format berikut. 1. Berbincang-bincanglah bersama anggota masyarakat di tempat tinggal Anda dengan topik yang saat ini sedang hangat dibicarakan. 2. Ketika Anda sedang berbincang-bincang, rekamlah dengan menggunakan tape recorder. 3. Putar kembali hasil rekaman Anda itu. Cermati kata-kata tidak baku karena salah dalam pelafalan dalam perbincangan Anda itu. 4. Tuliskan kata-kata yang salah pelafalannya itu sebagai bahan laporan kepada guru. 5. Diskusikanlah hasil kegiatan Anda itu bersama-sama teman dan guru Anda. Tugas MelafalkanKata dengan Artikulasi yang Tepat: Pilihan Kata dan Bentukan Kata dalam Konteks atau Topik Pembicaraan. Sering terjadi seseorang sulit menguraikan suatu peristiwa dalam pembicaraan atau tak dapat menyampaikan gagasan melalui kata-kata serta kalimat yang tepat sehingga terjadi penjelasan yang berbelit-belit, panjang lebar, dan kurang

Word Definitions Text Translation Dictionary Thesaurus Sinonim Kata Tulis kata dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris Tesaurus Bahasa Indonesiasinonimmelisankan, membacakan, membunyikan, memutuskan, mengatakan, mengeja, mengucapkan, menyatakan, menyebutkan, menyuarakan, merapal, Visual ArtiKataExplore melafalkan in > Cari berdasar huruf depan A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Situs lain yang mungkin anda suka • Kamus Bahasa Indonesia • Rima Kata ..Obfuscated by 2011-2023. Kamus Thesaurus Bahasa Indonesia dan Inggris. Source & Disclaimer. OK.

Intonasidan Artikulasi yang Tepat dalam Melakukan Presentasi. BAB 5 MELAFALKAN KATA DENGAN ARTIKULASI YANG Bab langit-langit lembut atau lengkung kaki gigi dengan sistem getar menimbulkan bunyi ujar. Contoh : r â€" jelas - [PDF Document] Teknik vokal untuk mc.
melafalkan [melafalkan] Kata Verbia kata kerjaDari kata dasar yang dimaksud dengan melafalkan?Arti mengucapkan kata, doa, dan sebagainyacontoh 'ia belajar melafalkan kata-kata asing dengan tepat' Apa contoh kalimat menggunakan kata ? Contoh kata adalah ia belajar melafalkan kata-kata asing dengan melafalkan termasuk kata apa? Kata melafalkan adalah Kata Verbia kata kerja. Kata-kata dari kata dasar lafal lafal Tip doubleclick kata di atas untuk mencari cepat [melafalkan] Arti melafalkan di KBBI adalah mengucapkan kata, doa, dan sebagainya. Contoh ia belajar melafalkan kata-kata.... Lihat arti dan definisi di jagokata. Database utama KBBI merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud Pusat Bahasa Artikulasiadalah perubahan rongga dan ruang dalam saluran suara untuk menghasilkan bunyi bahasa demi kata yang baik, benar dan jelas. Area artikulasi terbentang dari bibir luar sampai pita suara, di mana fonem-fonem terbentuk berdasarkan getaran pita suara disertai perubahan posisi lidah dan semacamnya.

Apakah Anda sedang mencari makna dari melafalkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia? Berikut adalah penjelasannya Arti dari melafalkan adalah kata kerja mengucapkan kata, doa, dan sebagainya ia belajar melafalkan kata-kata asing dengan tepat Kategori KataKata lain yang mirip dengan melafalkan adalah Sebelumnya Acak Selanjutnya

MelafalkanKata dengan Artikulasi yang Tepat. Bunyi dan Alat Ucap Manusia Artikulasi dapat diartikan dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Alat ucap manusia menghasilkan lambang-lambang bunyi yang bermacam-macam. Setiap bunyi yang dihasilkannya memiliki ciri tersendiri yang dapat dijelaskan proses pengucapannya. Artikulasi dapat diartikan dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ilmu yang mempelajari alat ucap manusia dan tata bunyi yang dihasilkannya disebut fonologi. Alat ucap manusia menghasilkan lambang-lambang bunyi yang bermacam-macam. Setiap bunyi yang dihasilkannya memiliki ciri tersendiri yang dapat dijelaskan proses pengucapannya. Setiap lambang bunyi tersebut disimbolkan dengan bentuk huruf dalam bahasa tulis dan fonem untuk bahasa lisan. Lambang-lambang bunyi tersebut dapat dihasilkan oleh adanya arus ujaran yang masuk ke rongga mulut dan memengaruhi pergerakan pita suara serta getaran di sekitarnya yang kemudian menimbulkan efek-efek bunyi. Jika arus yang keluar tidak mendapatkan hambatan atau rintangan, akan menimbulkan bunyian yang dikelompokkan menjadi kelompok vokal, yaitu a, i, u, e, o berjumlah lima huruf, tetapi diucapkan dengan enam fonem /a/, /i/, /u/, /e/,//, /o/. Bentuk ucapan e ada yang lemah /ə/ dan e lebar atau //, bentuk gabungannya disebut dengan diftong. Diftong adalah gabungan dua vokal yang menimbulkan bunyi luncuran lain. Contoh diftong ialah au, ai, oi yang dibaca aw, ay, oy. Contoh kalimat 1. Harimau harimaw itu berhasil ditangkap penduduk. 2. Mereka bermain voli pantai. pantay 3. Para buruh memboikot memboykot pertemuan itu. Proses bunyi ujar yang dihasilkan oleh karena arus ujaran yang keluar mendapat hambatan disebut konsonan. Proses itu terdiri atas hal-hal berikut. 1. Bilabial, bila bunyi ujar yang dihasilkan dengan mempertemukan kedua bibir; seperti b, p, m. 2. Laringal, bila bunyi ujar yang terjadi karena pita suara terbuka agak lebar. Contoh h. 3. Velar, apabila bunyi ujar yang dihasilkan oleh lidah bagian belakang artikulator dan langit-langit lembut titik artikulasi, seperti k, g, ng, kh, q. 4. Labio dental, bila bunyi ujar yang dihasilkan dengan mempertemukan gigi atas titik artikulasi dengan bibir bawah artikulator; seperti f, v, w. 5. Alpico interdental/dental, bila bunyi ujar yang dihasilkan oleh ujung lidah artikulator dengan daerah lengkung gigi titik artikulator, seperti t, d, n. 6. Spiral, bila bunyi ujar yang dihasilkan dari udara yang keluar dari paru-paru yang mendapat halangan getaran lidah. Contoh s, z, sy. 7. Uvular, bila bunyi getar lain yang dihasilkan oleh anak tekak sebagai artikulator dengan lidah bagian belakang sebagai titik artikulasinya. Contoh r – tidak jelas. 8. Apikal, bila bunyi getar yang dihasilkan dengan mendekatkan lidah ke langit-langit lembut atau lengkung kaki gigi dengan sistem getar menimbulkan bunyi ujar. Contoh r – jelas. Di samping bentuk gabungan vokal yang menimbulkan bunyi luncuran, pada konsonan terdapat bunyi atau fonem yang memiliki bentuk pengucapan yang lebih dari satu. Namun, perbedaan pelafalannya tak memengaruhi arti. Misalnya, pada fonem /p/ pada kata panen merupakan lafal terbuka dan biasanya penempatannya di awal kata, sedangkan lafal tertutup pada kata atap terdapat pada akhir kata ini disebut dengan alofon. Demikian pula pada fonem /b/ akan dibaca [b] jika di awal kata, namun dilafalkan /p/ bila berada di akhir kata. Contoh - [lembab] dilafalkan [lembap>] - [jawab] dilafalkan [jawap>] - [adab] dilafalkan [ adap>] Tapi diucapkan /b/ kembali bila diberi akhiran –an Contoh - [lembap>]  [kelembaban] - [jawap>]  [jawaban] - [adap>]  [peradaban] Gejala pelafalan ini juga terjadi pada fonem /d/ yang dilafalkan /t>/ bila berada di akhir kata, tapi kembali dibaca /d/ jika diberikan akhiran yang ada vokalnya. Misalnya, kata [abad] dibaca [abat>], tapi kembali /d/ pada [abadi]. Yang perlu dicermati sebenarnya adalah bila perbedaan lafal tersebut memengaruhi arti. Dalam bahasa Indonesia, perbedaan ucapan pada satu bentuk kata atau tulisan yang sama, tapi diucapkan berbeda dan menimbulkan arti yang berbeda dikenal dengan bentuk homograf. Contoh - fonem /e/ pada kata apel [apəl] dan fonem /Є/ pada kata apel [apЄl]. Kata [apəl] bermakna jenis buah dan kata [apЄl] bermakna upacara bendera. - seret [ səret ] = berarti tersendat-sendat; tidak lancar - seret [ sЄret ] = berarti menaik suatu benda menyusur tanah - serang [ sЄrang ] = berarti nama tempat / wilayah di Jawa Barat - serang [ sərang ] = berarti penyerbuan atau serbu Pengucapan atau pelafalan harus sesuai dengan bentuk hurufnya. Dalam Ejaan yang Disempurnakan EYD telah diatur bentuk pengucapan atau pelafalan setiap huruf atau abjad dalam bahasa Indonesia lihat lagi pelajaran Bab 1. Dengan demikian, membaca singkatan yang hanya terdiri atas beberapa huruf yang berdiri sendiri, harus tepat artikulasi atau pelafalannya. Begitu juga dengan bentuk akronim serta beberapa kata yang sering diucapkan tak baku. Di bawah ini diperinci pengucapan yang baku dan tidak baku pada sejumlah bentuk singkatan atau akronim termasuk pengucapan singkatan yang berasal dari bahasa asing. Contoh - 55 - Yang perlu dicermati sebenarnya adalah bila perbedaan lafal tersebut mempengaruhi arti. Dalam bahasa Indonesia perbedaan ucapan pada satu bentuk kata atau tulisan yang sama tapi diucapkan berbeda dan menimbulkan arti yang berbeda dikenal dengan bentuk homograf. Contoh - fonem /e/ pada kata apel [apԣl] dan fonem /ȯ/ pada kata apel [apȯl]. Kata [apԣl] bermakna jenis buah dan kata [apȯl] bermakna upacara bendera. - seret [ sԣret ] = berarti tersendat-sendat; tidak lancar - seret [ s ret ] = berarti menaik suatu benda menyusur tanah - serang [ s rang ] = berarti nama tempat / wilayah di Jawa Barat - serang [ sԣrang ] = berarti penyerbuan atau serbu Pengucapan atau pelafalan harus sesuai dengan bentuk hurufnya. Dalam Ejaan Yang Di Sempurnakan EYD telah diatur bentuk pengucapan atau pelafalan setiap huruf atau abjad dalam bahasa Indonesia lihat lagi pelajaran Bab 1. Dengan demikian membaca singkatan yang hanya terdiri atas beberapa huruf yang berdiri sendiri, harus tepat artikulasi atau pelafalannya. Begitu juga dengan bentuk akronim serta beberapa kata yang sering diucapkan tak baku. Di bawah ini diperinci pengucapan yang baku dan tidak baku pada sejumlah bentuk singkatan atau akronim termasuk pengucapan singkatan yang berasal dari bahasa asing. Contoh Singkatan / kata Lafal Tidak Baku Lafal Baku BBC [ be be se ], [ bi bi si ] [ be be ce ] ABC [ a be se ], [ a bi si ] [ a be ce ] BSD [ bi es di ] [ be es de ] IMF [ay em ef ] [ i em ef ] TVRI [ ti vi er i ] [ te ve er i ] MTQ [ em te kyu ] [ emte ki ] IGGI [ ay ji ji ay ] [ i ge ge i ] ICW [ i se we ] [ i ce we ] Taxi [teksi] [ taksi ] Psikologi [ psaykoloji ] [ psikologi ] BCA [Be se a] [be ce a] Speaker [ spiker ] [ speker ] pascasarjana [ paskasarjana ] [ pascasarjana ] Logis [ lohis ] [ logis ] pendidikan [ pendidi’an ] [ pendidikan ] Pohon [puhun] [pohon] sosiologi [ sosiolohi ] [ sosiologi ] Exit [ ekit ] [ eksit ] 97 Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X Akronim bahasa asing singkatan yang dieja seperti kata yang bersifat internasional mempunyai kaidah tersendiri, yakni tidak dilafalkan seperti lafal Indonesia, tetapi singkatan itu dilafalkan seperti aslinya. Contoh Akronim bahasa asing singkatan yang dieja seperti kata yang bersifat internasional mempunyai kaidah tersendiri, yakni tidak dilafalkan seperti lafal Indonesia, tetapi singkatan itu dilafalkan seperti aslinya. Contoh Kata Lafal Tidak Baku Lafal Baku UNESCO [ u nes tjo ] [yu nes ko ] UNISEF [ u ni tjef ] [ yu ni sef ] Sea Games [ se a ga mes ] [ si ge ims ] e-mail [ emil ] [ imel ] Hitech [ hitek ] [ haytekh ] B. Melafalkan Kata Secara Baku dan Membedakannya dari Lafal Daerah Dalam bahasa Indonesia, penulisan secara baku telah diatur dalam Ejaan Yang Disempurnakan EYD. Untuk penggunaan secara lisan yang berkaitan dengan bagaimana sebuah kata diucapkan atau dilafalkan secara benar hanya berpedoman pada pengucapan sesuai dengan huruf yang membentuk kata tersebut. Kata di dalam bahasa Indonesia selain berasal dari bahasa Melayu, banyak juga yang berasal dari bahasa daerah. Kata-kata yang berasal dari bahasa daerah tentunya telah diadaptasi menjadi kata baku bahasa Indonesia. Kata yang telah baku harus diucapkan berdasarkan lafal bakunya. Ukuran ucapan baku dilihat dari pelafalan bunyi terhadap fonem pembentuk katanya dan tidak terpengaruh oleh unsur bahasa daerah. Meskipun ucapan itu sering dan lazim diucapkan terutama dalam situasi nonformal. Contoh lafal baku dan tidak baku yang terpengaruh bahasa daerah atau logat tertentu B. Melafalkan Kata Secara Baku dan Membedakannya
melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat
Vidioini dibuat untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Pengajaran BerbicaraNama: Salsabila Dewi AstutiNPM : 1910301025Rombel : PBSI 2C - Artikulasi sangat penting ketika kita berbicara atau menyanyi. Karena artikulasi memengaruhi kejelasan kata yang diucapkan. Umumnya, artikulasi akan dikatakan baik jika susunan kata dan kalimat yang dilafalkan terdengar jelas dan jernih, meski diucapkan sangat itu artikulasi? Pengertian artikulasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, artikulasi merupakan lafal atau pengucapan kata. Artikulasi adalah perubahan rongga dan ruang dalam saluran suara untuk menghasilkan bunyi bahasa. Sederhananya, artikulasi adalah cara kita berbicara atau melafalkan kata dan dari buku The Power of Public Speaking 2010 karya Charles Bonar Sirait, artikulasi merupakan kemampuan mengombinasikan lafal atau pengucapan kata. Dengan memperhatikan artikulasi, pengucapan dan pelafalan kata akan lebih mudah dimengerti orang lain. Baca juga Teknik Mengolah Tubuh, Pikiran, dan Suara dalam Teater Cara melatih artikulasi Dilansir dari buku Cara Cepat Membaca Bahasa Tubuh 2 2015 oleh Joe Navarro, artikulasi bisa dilatih dengan memusatkan perhatian pada penyampaian kata-kata. Untuk melatih artikulasi, seseorang perlu menyampaikan kata-kata dan mendengarkannya sendiri. Kemudian dievaluasi dan ditentukan apakah pemilihan serta pengucapan katanya sudah tepat atau belum. Menurut Okky Wulandari, dkk dalam jurnal Kemampuan Bermain Drama Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 19 Kota Jambi 2015, berikut beberapa cara melatih artikulasi RqX0PKZ.
  • d8gm9bm8r5.pages.dev/291
  • d8gm9bm8r5.pages.dev/470
  • d8gm9bm8r5.pages.dev/598
  • d8gm9bm8r5.pages.dev/100
  • d8gm9bm8r5.pages.dev/392
  • d8gm9bm8r5.pages.dev/297
  • d8gm9bm8r5.pages.dev/557
  • d8gm9bm8r5.pages.dev/433
  • melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat